MENGIDENTIFIKASI
RISIK0
Nama : elsya moelya
Kelas : 3dd02
Npm : 32210347
Kelompok
: 3
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
1.1 Pengertian Resiko
Suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin
terjadi disebut resiko”
Secara ilmiah
pengertian risiko masih tetap beragam . Berikut beberapa pengertian risiko yang
disampaikan oleh beberapa ahli:
1.
Risiko
adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
tertentu (Arthur
Williams
dan Richard, MH.).
2.
Risiko adalah ketidaktentuan/uncertainty
yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian/loss (A.
Abas
Salim).
3.
Risiko adalah ketidak pastian atas terjadinya suatu
peristiwa (Soekarta)
4.
Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari
hasil yang diharapkan (Herman
Darmawi)
5.
Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil/outcome yang
berbeda dengan yang diharapkan
(Herman Darmawi).
1.2 Karakteristik
Risiko
Dari pengertian-pengertian risiko di atas
dapat kita simpulkan bahwa risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan
terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga/tidak diharapkan. Dengan demikian risiko ini mempunyai
karakteristik :
a. Merupakan
ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa
b.
Merupakan
ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Jadi ketidakpastian
merupakan kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko. Kondisi ketidakpastian sendiri timbul karena
berbagai sebab, antara lain :
a.
Tenggang
waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir, dimana
makin panjang tenggang waktunya akan makin besar ketidakpastiannya.
b.
Keterbatasan informasi yang tersedia
yang diperlukan untuk penyusunan rencana.
c.
Keterbatasan pengetahuan/kemampuan pengambilan keputusan
dari perencana.
2. 1 Mengidentifikasi Resiko
MENGIDENTIFIKASI RISIKO
Pengidentifikasian risiko merupakan proses analisa untuk
menemukan secara sistematis dan berkesinambungan atas risiko (kerugian yang
potensial) yang dihadapi perusahaan. Karenanya diperlukan checklist untuk
pendekatan yang sistematik dalam menentukan kerugian potensial. Salah satu
alternatif sistem pengklasifikasian kerugian dalam suatu checklist adalah;
kerugian hak milik (property losses), kewajiban mengganti kerugian orang
lain (liability losses) dan kerugian personalia (personnel losses).
Checklist yang dibangun sebelumnya untuk menemukan risiko dan
menjelaskan jenis-jenis kerugian yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.
Perusahaan yang sifat operasinya
kompleks, berdiversifikasi dan dinamis, maka diperlukan metode yang lebih
sistematis untuk mengeksplorasi semua segi. Metode yang dianjurkan adalah;
- Questioner analisis risiko (risk analysis
questionnaire).
- Metode laporan Keuangan (financial statement method).
- Metode peta-aliran (flow-chart).
- Inspeksi langsung pada objek.
- Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian
perusahaan.
- Catatan statistik dari kerugian masa lalu.
- Analisis lingkungan.
Dengan mengamati langsung jalannya
operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan kerja, kebiasaan pegawai dan
seterusnya, manajer risiko dapat mempelajari kemungkinan tentang hazard.
Untuk itu keberhasilannya dalam mengidentifikasi risiko tergantung pada
kerjasama yang erat dengan bagian-bagian lain yang terkait dalam perusahaan.
Manajer risiko dapat menggunakan tenaga pihak luar untuk
proses meng-identifikasikan risiko, yaitu agen asuransi, broker, atau konsultan
manajemen risiko. Hal ini tentunya punya kelemahan, dimana mereka membatasi
proses hanya pada risiko yang diasuransikan saja. Dalam hal ini diperlukan strategi
manajemen untuk menentukan metode atau kombinasi metode yang cocok dengan
situasi yang dihadapi.
2.2
Klasifikasi Kerugian
Dalam dunia asuransi yang dimaksud
risiko adalah, apabila risiko tersebut diartikan sebagai ketidak pastian yang
menimbulkan kerugian (Uncertainty of loss), yang dimaksud disini kerugian daIam
arti financial (financial risk), dimana kerugian tersebut dapat dinilai secara
financial atau dinilai dengan uang.
Risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
2.2.1 Speculative Risks (Risiko Spekulatif)
Risiko spekulatif
adalah risiko yang memberikan kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau
tidak untung dan tidak rugi (break even). Risiko Spekulatif disebut juga risiko
dinamis (dynamic risk).
Contoh:
- Risiko dalam dunia
perdagangan (kemungkinan untung atau rugi)
2.2.2 Pure Risks (Risiko murni)
Risiko yang hanya mempunyai satu akibat
yaitu kerugian.Sehingga tidak ada orang yang aka menarik keuntungan dari risiko
ini.
Contoh:
- Kebakaran
2.2.3 Fundamental Risk- (Risiko
fundamental)
Risiko yang sebab maupun akibatnya
impersonal (tidakmenyangkut seseorang). dimana kerugian yang timbul dari
risikoyang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang
individu melainkan menimpa banyak
orang.
Contoh :
- Gempa bumi - perang - Inflasi - dll
Risiko yang sifatnya fundamental dapat
timbul misalnya dari :
1. Sifat masyarakat dimana kita hidup.
2. Dari peristiwa-peristiwa phisik
tertentu yang terjadi diluar kendali manusia.
2.2.4 Particular Risks (Risiko khusus)
Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh
peri,stiwaperistiwa individual dan akibatnya terbatas.
Contoh:
- Pencurian
2.2.5 Perubahan Klasifikasi Risiko
Perubahan klasifikasi risiko dapat
terjadi apabila penyebab terjadinya risiko dan akibat dari risiko berubah atau
dapat pula disebabkan adanya cara pandang seseorang terhadap risiko
tersebut.
Contoh:
Dulu pengangguran dianggap sebagai
kemalasan atau kurangnya ketrampilan seseorang sehingga diklasifikasikan sebagai
Particular Risks. Tetapi kini orang cenderung
memandang pengangguran sebagai gejala
yang umum, yang diakibatkan kegagalan pemakaian sistem ekonomi, oleh karena itu
pengangguran dipandang sebagai Fundamental Risks.
2.2.6 Guna Klasifikasi Risiko
Klasifikasi risiko berguna dalam rangka
menetapkan apakah
suatu risiko dapat diasuransikan atau
tidak dan untuk
menentukian apakah suatu risiko lebih
tepat ditangani oleh
pemerintah atau diserahkan kepada
lembaga asuransi komersial.
2.2.7 Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko
yang tidak dapat
diasuransikan
Risiko spekulaif tidak dapat
diasuransikan karena pada risiko ini terdapat kemungkinan untuk mendapatkan
keuntungan.Risiko murni dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu
kemungkinan yaitu mendatangkan
kerugian, tetapi berdasarkanpertimbangan secara yuridis maupun komersial tidak
semua risikomurni dapat diasuransikan.Risiko fundamental; biasanya asuransinya
dikelola oleh pemerintah, hal ini dikarenakan akibat dari risiko ini dalam
jumlah
dan area yang luas.
3.1 Metode Laporan Kuangan untuk menejemen resiko
Menganalisis neraca, LABA-RUGI dan catatan
lain yang mendukung,sehingga manajer resiko biasmengidentifikasi semua resiko
yang berkenan dengan harta,utan dan personalia perusahaan
Contoh :
NAMA BARANG
|
PEMILIKAN, PERSONIL/KEGIATAN
TERTENTU
|
KERUGIAN POTENSIAL
|
PERIL
|
INVENTORY
|
BAHAN MENTAH:
DALAM TANGAN SUPPLIER.
DALAM PERJALANAN MENUJU GUDANG
DALAM TRUK MILIK SUPPLIER
GUDANG :
DALAM PERJALANAN KE PABRIK
DENGAN TRUK MILIK PABRIK
BARANG JADI :
PABRIK
DALAM PERJALANAN KE GUDANG
TRUK SENDIRI
ANGKUTAN UMUM
GUDANG
DALAM PERJALANAN KE PENGECER
TRUK SENDIRI
ANGKUTAN UMUM
DALAM TANGAN PENGECER
INDEPENDEN
|
KERUGIAN HARTA LANGSUNG
TIDAK LANGSUNG
PENDAPATAN NETO
KERUGIAN YANG BERSIFAT TANGGUNG
JAWAB : DISEBABKAN OLEH TRUK, BANGUNAN, PRODUK, KECELAKAAN YANG MENIMPA
PEGAWAI
KERUGIAN PERSONILTERHADAP
PERUSAHAAN DAN KELUARGA
|
KEBAKARAN, ANGIN TOPAN,
MELEDAK, BAHAYA FISIK LAIN.
VANDALISME, PERAMPOKAN, BAHAYA
OLEH MANUSIA LAINNYA.
KEALPAAN, PELANGGARAN GARANSI.
KECELAKAAN BADAN BAGI PEGAWAI
KECELAKAAN LAULINTAS
KEMATIAN, KESEHATAN YANG BURUK,
PHK, PENSIUN
|
4.1
Penggunaan pihak luar untuk mengidentifikasi
resiko
Manajer resiko boleh percaya pada agen asuransi, broker atau konsultan manajemen resiko untuk melakukan pekerjaan yang terinci untuk mengidentifikasikan resiko. Akan tetapi, mempercayai saja sepenuhnya pihak luar untuk mengidentifikasikan resiko pada suatu ketika dapat mengandung kelemahan.
Melaksanakan survei sendiri memang memakan waktu, tetapi tidak lain yang lebih baik bagi manajer resiko untuk mengamati dari dekat sumber resiko yang melekat pada hak milik, operasi dan manajemen phylosophy dan karena itu akan mengambil keputusan dengan hasil yang baik.
PENUTUP
Tidak ada metode tunggal atau prosedur pengidentifikasian resiko yang bebas dari kelemahan. Dalam hal ini diperlukan stategi manajemen untuk menentukan metode ataukah kombinasi metode yang cocok dengan situasi yang dihadapi.Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan itu adalah:
1. Sifat dari bisnis
2. Besarnya perusahaan itu
3. Tersedianya tenaga ahli.
Daftar
Pustaka
-
Manajemen
RISIKO oleh Drs. Herman Darmawi Bumi Aksara 1992, 172 Halaman 979-526-147-9
manajemen
resiko eperasiona
Tidak ada komentar:
Posting Komentar